“Aksara murda cacahe ana…” adalah soal tentang bahasa Jawa. Salah satu materi dalam pelajaran bahasa daerah ini tentu saja akan menambah kefasihan dalam berbahasa Jawa. Silakan jawab soal berikut dan ketahui sejauh mana pemahaman yang diperoleh.
Soal
Aksara murda cacahe ana……
- loro
- papat
- lima
- wolu
- sanga
Pilih salah siji wangsulan sing bener. Banjur terangna apa kang dimaksud aksara murda.
Jawaban Soal
Agar jawaban soal lebih mudah dipahami oleh siapa pun yang baru mempelajari bahasa Jawa, soal di atas akan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Aksara murda cacahe ana……, berarti “Aksara murda jumlahnya ada……”
Loro berarti “dua”, papat berarti “empat”, lima berarti “lima”, wolu berarti “delapan”, sanga berarti “sembilan”. Untuk Pilih salah siji wangsulan sing bener. Banjur terangna apa kang dimaksud aksara murda berarti “Pilih satu jawaban yang tepat. Lalu, jelaskan apa yang dimaksud aksara murda.”
Ada berbagai macam tambahan aksara dalam penulisan aksara Jawa. Tujuannya adalah agar penulisannya lebih mudah dibaca. Salah satu aksara yang ditambahkan adalah aksara murda.
Aksara murda merupakan huruf khusus pelengkap huruf kapital dalam aksara Jawa. Penggunaannya diaplikasikan pada saat menuliskan kalimat penting. Aksara murda yang dipergunakan secara khusus ini ada delapan, yaitu huruf Na, Ka, Ta, dan Sa. Dilanjutkan dengan huruf Pa, Nya. Ga, dan Ba.
Dari penjelasan ini, diperoleh jawaban yang benar untuk soal di atas. Jawabannya adalah pada poin d. Jumlah aksara murda ada delapan (wolu).
Penjelasan Lebih Lanjut
Adakalanya awalan kata atau kalimat dalam bahasa Jawa yang ingin dituliskan tidak ada dalam daftar aksara murda. Dalam kasus seperti itu, bisa digunakan aksara Jawa biasa saja sebagai gantinya.
Aturan seperti ini merupakan salah satu aturan penulisan aksara murda. Oleh karena itu, penting untuk memahami kaidah atau aturan lain agar tidak salah ketika menggunakannya. Berikut adalah aturan aksara murda lainnya:
- Aksara murda hanya dapat dituliskan pada awal kata maupun kalimat.
- Tiap aksara murda memiliki pasangan agar mudah ketika dibaca.
- Aksara murda hanya digunakan di awal kalimat atau jika terdapat nama orang.
- Lembaga, gelar, jabatan, dan lokasi geografis suatu wilayah juga dituliskan menggunakan aksara murda.
- Dalam satu kata, tidak semua aksara ditulis dengan aksara murda, jadi hanya diperlukan 1 aksara murda.
- Tidak semua kata atau kalimat aksara Jawa ditulis menggunakan aksara murda.
- Aksara murda tidak digunakan untuk sigeg (huruf mati). Untuk menggunakan huruf mati, sebagai gantinya akan digunakan aksara Jawa biasa.
Jadi Aksara murda adalah semacam huruf kapital versi aksara Jawa. Pada saat mempelajari tulisan bahasa Jawa, tentunya dipelajari juga beberapa kata yang memerlukan huruf kapital. Contohnya adalah nama orang, jabatan, gelar, atau lokasi geografis.